Minggu, 06 Mei 2012

PENGARUH TUGAS PEMBELAJARAN TERHADAP PERILAKU GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA MUHAMMADIYAH KEDAWUNG
Oleh : Desi Komalawati, S.S.

    Tugas pembelajaran  merupakan alat instumen sebagai bagian dari pembelajaran yang dilakukan untuk menila parameter  proses pembelajaran yang telah berlangsung. Tugas pada akhirnya merupakan cerminan untuk merefleksikan diri bagi si pembuat tugas dalam hal ini guru maupun yang melaksanakan tugas itu sendiri yaitu siswa. Menurut KBBI (2005) tugas adalah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan.
    Dalam pelatihan dunia, analisis tugas adalah aktivitas utama. Para pelatih dan pengembang struktur menggunakan analisis tugas untuk mengetahui bagaimana pembelajaran keahlian lebih berarti dari arti belajar keahlian, dan terdapat banyak cara yang digunakan dalam analisis tugas, tergantung dari jenis pembelajaran yang digunakan (Jonassen Tassmer & Hannum, 1999).
    Dengan memberikan tugas yang dibebankan pada siswa, telah menunjukkan keahlian bagi seorang guru. Analisis tugas merupakan cara materi pembelajaran yang sesungguhnya, apakah kegiatan pembelajaran tersebut telah dilaksanakan atau belum, apakah materi pembelajaran tersebut telah dipahami oleh siswa atau belum. Sebuah analisis tugas merupakan sebuah alat untuk mamutuskan apa artinya proses pembelajaran khususnya bagi guru dan siswa yang melaksanakan proses pembelajaran tersebut.
    Dengan melaksanakan tugas pembelajaran, kita dapat merefleksikan diri terhadap pengaruh dari tugas itu sendiri. Jika hasil tugas itu telah diketahui, pada akhirnya guru akan memilih strategi pembelajaran dengan tepat untuk melaksanakan pembelajaran selanjutnya jika menghadapi materi yang sama. Analisis tugas memberikan sebuah metode analisa untuk menemukan dan memecahkan soal dari yang mudah, sedang, maupun sulit agar siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam belajar.
    Dalam buku Instructional Design karya Neal Shambaugh and Susan G. Magliarno dikatakan dalam membuat tugas harus menyesuaikan dengan materi yang dibutuhkan, persyaratan sosial, dan wawasan serta keahlian si pembuat tugas. Prasyarat dalam keahlian termasuk dalam pemahaman terhadap konsep, prosedur, dan prinsip.  (lihat hal.65).
Adapun pedoman untuk membuat dan melaksanakan tugas adalah :
1.    Mengetahui jenis pembelajaran yang diinginkan
2.    Melihat dokumen yang lalu dan menciptakan aturan-aturan baru dalam pembelajaran dalam proses menyelesaikan tugas
3.    Salah satu strategi untuk memahami cara kerja mental dibutuhkan keahlian atas tugas yang diberikan.
4.    Sebelum menentukan prasyarat, pembuat tugas harus belajar lebih dahulu.
5.    Tabel digunakan untuk tugas dokumen yang melibatkan tahapan keahlian tertinggi seperti penyelesaian masalah, aturan belajar dan konsep belajar
6.    Untuk informasi verball, sketsa digunakan dalam format perkumpulan. Tingkah laku masuk dalam format tersebut sebagai refleksi atas pembelajaran yang diajarkan.

Tugas pada intinya akan mengubah guru dan siswa pada kedewasaan berpikir. Dengan mengkombinasikan kondisi fisik dan mental, seorang guru akan mampu memberikan tugas dengan keadaan yang sebenarnya. Sebaliknya, dengan kesiapan fisik dan mental jugalah seorang siswa akan mampu menjalankan dan mengerjakan tugas yang dibebankan padanya dengan baik. Sehingga perilaku bertanggung jawab akan timbul setelah guru dan siswa yang melaksanakan proses pembelajaran tersebut sama-sama menjalankan fungsi tugas tersebut dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar